Halaman

Jumat, 27 April 2012

kisah Band KERTAS yang berganti ARMADA

Apakah benar Kertas Band yang sempat naik daun berubah nama? sebenarnya info ini saya dapat dari beberapa temen-temen blog. Sebelumnya aku ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas minatnya terhadap tulisan tentang Band Kertas di blog saya, tapi jadi biar lebih up date saya buatin thread baru. tapi tulisan ini bukan asli tulisan saya tapi dari temen-temen yang memberikan comment2 buat band kertas seperti mas Aribowo Sangkoyo seperti yang kutipannya mengenai perubahan nama band kertas :



Band Kertas adalah salah satu band yang bersinar dari Palembang, lagunya yang berjudul Kekasih yang tak dianggap menjadi hits hampir di semua pelosok Indonesia. Namun apa yang terjadi, band ini sama sekali tidak pernah merasakan hasilnya. Permasalahan yang bisa dibilang sangat klise ini, memang sering terjadi di Indonesia, Sebuah Label baru yang tidak tahu cara bekerja dengan baik memberikan janji-janji belaka terhadap musisi-musisi Indonesia yang mungkin untuk menembus Major label agak susah dikarenakan koneksi yang kurang kuat atau letak geografis yang jauh dari ibukota. Akibatnya lagu yang bagus terbuang percuma tanpa hasil. Dari Pihak personil band ini sudah mencoba untuk berunding dengan pihak label dan manajemen yang kebetulan satu atap, mereka meminta penjelasan atas semua tindakan yang telah dan akan dilakukan, seperti meminta laporan royalti dan pembayaran, fee dari show2 yang telah dilakukan namun tidak jelas kemana mengalir uangnya, rencana promosi yang tidak jelas, sampai kepada penggunaan lagu lagu dari Grup Band KERTAS tanpa seijin pencipta. Hal ini masih terjadi sampai sekarang, baru2 ini ada

Kisah perjalanan d'Masiv



D'Masiv Ngamen untuk Biaya Ngeband Inilah salah satu band baru yang sedang naik daun. Berformasi Rian, Kiki, Rama, Wahyu , dan Rai, D'Masiv cukup matang di arena festival band. Meski untuk itu, band yang lahir pada 3-3-2003 ini harus banting tulang mencari uang pendaftaran. Kini mereka telah memetik hasilnya, tekad yang kuat bisa menyingkirkan segala rintangan. Awalnya nama band kami bernama Massive, karena artinya sesuatu yang besar.







Nama juga kan, sebuah doa. Dari awal berdiri, kami langsung bergerilya dari satu festival musik ke festival musik lainnya. Ini dilakukan untuk mengasah kemampuan, sekaligus mengenalkan band pada khalayak musik. Saking seriusnya bermusik, kami membuat target, seminggu paling sedikit ikut 1 festival. Untuk biaya pendaftaran, tentu saja kami patungan. Tapi, kalau semua personil sedang tak punya uang, kami pun tak segan-segan mengamen naik turun bis kota.

Kamis, 26 April 2012

Sejarah Terbentuknya Last Child

Kisah tiga anak muda yang mengalami betul kerasnya hidup sejak masih berusia belia. Keras, gamblang, dan jujur. Di setiap lirik lagu mengalir apa adanya. Tanpa pretensi, tanpa upaya mencari simpati. Ini adalah kisah hidup nan sungguh, tanpa dekorasi metafora.

Itulah semboyan seikit tentang last child yang berkarya apa adanya, ceritamu.com kembali membahas band pop punk yang satu ini, mungkinkah sebesar Blink 182, New found glory, Nofxx atau band asal bali Superman is dead, yang jelas mari cukup saluut untuk mereka.
(crtm tm)

Lahir di timur Jakarta pada awal tahun 2006 silam, Last Child terbentuk dari trio Virgoun (24, vokal & gitar), Dimas (22, bass & vokal), dan Ari (23, drum). Mereka berubah menjadi kuartet sejak Juli 2009, merekrut Yodi (25, gitar) untuk memperkaya eksplorasi musik mereka.

Rabu, 25 April 2012

Sejarah awal terbentu band Peterpan

Group Band Peterpan terbentuk berawal dari pertemuan Uki dan Ariel yang pernah satu kelas di SMPN 14 Bandung. Tadinya mereka nggak saling kenal. Bahkan keduanya nyaris adu jotos. Maklum Ariel sebagai anak baru udah bikin Uki kesel. Soalnya Ariel kalau ke sekolah suka bawa gitar segala. Udah gitu ikut-ikutan bisa menggambar pula sama seperti Uki.
Dari sinilah, mereka mulai meengasah kemampuannya dalam bermusik. Bersama gank-nya Uki, Ariel akhirnya jadi teman baik plus patner nge-jamnya. Puncaknya, mereka tergabung dalm band yang menamakan dirinya Papermint. Sayang, band yang diharapkan bisa bicara banyak ini malah kandas di tengah jalan. Keduanya pun sepakat untuk jalan sendiri-sendiri.